Rancangan Penelitian Pengembangan

Untuk memulai sebuah penelitian pengembangan diawali dengan studi lapangan untuk mengetahui atau menganalisis kebutuhan.  Setelah menganalisis masalah maka dapat dilakukan desain penelitian membuat blue print dan menentukan produk seperti apa yang ingin dihasilkan, melakukan pengembangan dan uji validitas produk hingga mencapai produk yang sesuai dengan kriteria, serta pada tahap terakhir dilakukan diseminasi atau penyebaran produk.

Metode Penelitian pengembangan

Ada banyak model penelitian dan pengembangan yang dapat digunakan dalam sebuah penelitian.  Berikut ini akan dibahas beberapa model penelitian dan pengembangan.



Model Borg and Gall

Model penelitian pengembangan borg and gall dikenal sebagai model penelitian sepuluh langkah, yang terdiri dari melakukan penelitian pendahuluan, melakukan perancangan, mengembangkan produk awal, uji coba produk awal, melakukan revisi produk awal, uji coba lapangan utama, melakukan revisi produk operasional, uji coba lapangan operasioanal, melakukan revisi produk  akhir,  kemudian  pada  langkah  yang  terakhir  adalah  mendesiminasikan produk.

Model penelitian Borg dan Gall ini memiliki kesamaan kerangka berpikir dengan model pengembangan sistem instruksional oleh Dick and Carey.

 

Model Dick and Carey

Model Dick and Carey atau yang disebut pengembangan sistem instruksional Dick and Carey dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Pada  model pengembangan sistem instruksional Dick and Carey terdapat 10 langkah; yang peratama identifikasi tujuan pembelajaran, kemudian melakukan analisis langkah-langkah untuk mencapai goals tersebut, pada step ketiga yang dilakukan parallel dengan step kedua yakni menganalisis konteks, step ke empat menulis performance objectives, step ke lima mengembangkan instrumen penilaian, step ke enam mengembangkan strategi pembelajaran, pada step ketujuh melakukan pengembangan dan pemilihan bahan ajar, step ke delapan merancang dan melakukan evaluasi formatif mengumpulkan data untuk mengetahui kemajuan belajar, melakukan revisi. Pada step ke sepuluh terdapat design and conduct summative evaluation.

Dick and Carey menyatakan secara umum evaluasi sumatif tidak termasuk dalam proses design yang dilakukan oleh pengembang penelitian. Evaluasi sumatif akan dilakukan oleh evaluator yang independen untuk menilai efektivitas produk.

Model pengembangan ADDIE

Model pengembangan ADDIE dikembangkan oleh Reisser dan Morenda. Brosedur pengembang produk dengan menggunakan model ADDIE adalah sebagai berikut:

Analysis (Analisis) Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan dipelajari  oleh  peserta  belajar,  yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis).

Design (Rancangan)  Tahap  ini  dikenal  juga dengan istilah membuat rancangan (blue print). Tahapan yang perlu dilaksanakan pada proses rancangan yaitu: pertama merumuskan tujuan pembelajaran yang SMAR (spesifik, measurable, applicable, dan realistic. Kemudian menentukan  strategi pembelajaran  yang  tepat  harusnya  seperti apa untuk mencapai tujuan tersebut.

Development (Pengembangan) Pengembangan adalah proses mewujudkan blue- print atau desain tadi menjadi kenyataan. Pada tahap ini dilakukan pengembangan produk sesuai dengan rancangan yang telah dibuat.

Implementation (Implementasi) Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan system pembelajaran yang dikembangkan. Pada tahap ini produk yang telah dikembangkan tersebut akan dilakukan uji coba.

Evaluation (Evaluasi) Tahap evaluasi pada penelitian ini dilaksanakan sampai evaluasi formatif bertujuan untuk kebutuhan revisi. Tahapan evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk akhir.



Model 4-D

Model pengembangan 4-D pertama kali dikemukakan oleh Silvasailam Thiagarajan, Dorothy S.Semmel, dan Melvyn I.Semmel (1974). Model penelitian pengembangan ini terdiri dari 4step yang disingkat menjadi 4-D yakni Define, Design, Develop, dan Disseminate.

Berikut ini merupakan bagan pengembangan 4-D oleh Thiagarajan:

 

 

Pada tahap Define atau pendefenisian dilakukan analisis awal akhir, dilakukan analisis kebutuhan siswa, konsep, tugas dan menentukan tujuan pembelajaran/ spesifikasi tujuan. Kemudian tahap Design. Pada tahap design atau perancangan ada empat hal pokok yang harus dilakukan yakni penyusunan standar tes (criterion – test construction), pemilihan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran (media selection), pemilihan format bahan ajar yang akan dikembangkan (format selection), membuat rancangan awal (initial design). Setelah menyelesaikan tahap perancangaan, tahap berikutnya adalah Develop. Pada tahap develop atau pengembangan ini akan dihasilkan produk. Produk yang dihasilkan harus melalui tahap penilaian ahli (expert appraisal) yang kemudian direvisi dan dilakukan uji coba pengembangan (developmental testing). Uji coba dan revisi dilakukan terus menerus hingga mencapai produk yang konsisten dan efektif. Langkah terakhir pada model 4-D adalah Disseminate atau penyebaran. Tahap deseminasi dilakukan untuk mempromosikan produk agar diterima pengguna.

Daftar Pustaka

Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. (1989). Educational Research: An Introduction, Fifth Edition. New York: Longman.

Mardapi,Djemari. 2017. Pengukuran, Penilaian Dan Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta : Prama Publishing.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Walter Dick, Lou Carey, James O’Carey. 2015. The Systematic Design Of

Instruction, 8th Editions, Pearson Education Ltd., London.

By Editor

Comments are closed.